Jujur, Sebenarnya ini adalah tugas yang diberika oleh guru saya. Tapi entah mengapa saya juga ingin membagi hal ini di blog untuk membantu kalian para siswa yang memiliki tugas yang sama. Tapi jangan copy paste semuanya persis ya! Oh, ya maaf kalo tidak rapi. :Peace:
1.
Deskripsi
Ø Pengertian
Karangan ini berisi gambaran
mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar,
atau merasakan hal tersebut.
Tulisan yang tujuannya memberikan
perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada
sentivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan mereka ikut melihat,
mendengar, merasakan, atau mengalami
langsung objek tersebut (Semi, 2003:41).
Ø Tujuan
Menyampaikan sesuatu hal dalam
urutan atau rangka ruang dengan maksud untuk menghadirkan di depan mata
angan-angan pembaca segala sesuatu yang dilihat, didengar, dicecap, diraba,
atau dicium oleh pengarang. (Widyamartaya, 1992:9-10)
Ø Ciri – Ciri
1. Deskripsi lebih berupaya
memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
2. Deskripsi lebih bersifat
memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
3. Deskripsi disampaikan
dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang
menggugah; sedangkan ekposisi gayanya lebih lugas.
4. Deskripsi lebih banyak
memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan sehingga
objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
5. Organisasi penyampaiannya
lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial order)
Ø
Jenis Karangan Deskripsi
1. Deskripsi Ekspositori
Merupakan karangan yang sangat logis,
biasanya merupakan daftar rincian atau halyang penting-penting saja yang
disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis obJek yang diamati.
2. Deskripsi Impresionatis
Merupakan karangan yang menggambarkan impresi
penulisnya, atau untuk menetralisir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini
lebih menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi atau
ketika melakukan impresi tersebut.
Ø
Contoh Karangan Deskripsi
”Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku
yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi
dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan
apotik di kota kelahiranku.
Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.”
Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.”
2.
Narasi
Ø Pengertian
Narasi merupakan karangan kisahan
yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun
peristiwa rekaan. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu.
Di dalam kejadian itu ada pula
tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan
konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu
disebut plot atau alur.
Ø Ciri – Ciri
Narasi dibangun oleh
sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain
alur cerita, konfiks dan susunan kronologis. Ciri-ciri karangan narasi menurut
Atar Semi (2003:31) adalah sebagaiu berikut:
1. Berupa cerita tentang
peristiwa atau pengaalaman penulis.
2. Kejadian atau peristiwa
yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa
semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
3. Berdasarkan konfiks,
karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
4. Memiliki nilai estetika.
5. Menekankan susunan secara kronologis
Ø Jenis
Karangan Narasi
a. Narasi
informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara
tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang
tentang kisah seseorang.
b. Narasi
ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi
secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang
tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu
peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya,
satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai
terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka
ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan
ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
c. Narasi objektif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu
maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau
pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan
penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur
sugestif atau bersifat objektif.
d. Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu
maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau
pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
Ø
Langkah-Langkah Membuat
Karangan Narasi
o
Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
o
Tetapkan sasaran
pembaca
o
Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan
dalam bentuk skema alur
o
Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal,
perkembangan, dan akhir cerita
o
Rincian
peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung
cerita
o
Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
o
Mengerti aturan
tanda bacanya dalam kalimat tersebut.
Ø
Contoh Karangan Narasi
Tepat pukul 11.00 WIB pekan lalu, aku barupulang dari kuliah. Seperti
biasanya aku pulang kerumah naik ojek yang beraa didepan kampusku. Kebetulan
saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku
dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, membuat suasana saat
itu tak mengenakkan untukku.
Diperjalanan menuju kerumah terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku
naiki salah jalan. Tadinya aku sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk
menanyakan jalan yang benar, ia menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku
mengerti. Tanpa sengaja aku tertawa kecil. Namun aku nalar saja maksudnya
adalah menanyakan jalan yang benar. Kejadian tersebut cukup membuat ku geli
disaat terik matahari yang kian menusuk tubuhku.
Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpaku. Ternyata rumahku masih
terkunci, tak seorangpun yang berada didalam rumah dan kebetulan saat itu aku
tidak membawa kunci cadangan. Kembali aku merasa sangat kesal saat itu.
Akhirnya aku menunggu untuk beberapa menit sampai orang tua ku kembali. 10
menit pertama telah berlalu, aku masih duduk di kursi teras depan rumahku. 10
menit berikutnya pun telah berjalan tanpa kusadari, lagi-lagi tak kujumpai
orang rua ku kembali.
Setelah hamper 40 menit aku menunggu dengan rasa bosan. Terbesit sekilas
dalam pikiranku untuk menghubungi orang tua ku. Akhirnya aku menghubungi orang
tua ku. Aku heran mengapa hal ini tak terpikirkan olehku sejak tadi, mungkin
karena terlalu emosi sehingga hal sekecil itu tak lagi terpikirkanolehku.
3.
Eksposisi
Ø Pengertian
Eksposisi adalah salah satu jenis
pengembangan Paragraf dalam Menulis yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk
menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat,
akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan
tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Ø Ciri – Ciri
Menurut Aceng Hasani
(2005:31) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut :
1. Penjelasannya bersifat informatif
2. Pembahasan masalahnya bersifat objektif
3. Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang
konkret (tidak mengada-ada)
4.
Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran.
Ø Jenis
Karangan Eksposisi
Berdasarkan cara atau metode penguraiannya, karangan
eksposisi dapat dibedakan ke dalam beberapa karangan eksposisi. Ada beberapa jenis
pengembangan dalam paragraf eksposisi;
1. Eksposisi definisi
2. Eksposisi proses
3. Eksposisi klasifikasi
4. Eksposisi ilustrasi
(contoh)
5. Eksposisi perbandingan
& pertentangan, dan
6. Eksposisi laporan
Ø
Langkah-Langkah Membuat
Karangan Eksposisi
o
Menentukan tema
o
Menentukan tujuan
karangan
o
Memilih data yang
sesuai dengan tema
o
Membuat kerangka
karangan
o
Mengembangkan
kerangka menjadi karangan
o
Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh.
o
Membagi perincian
atas tahaptahap kejadiannya. Bila tahaptahap kejadian ini berlangsung dalam
waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara
kronologis.
Ø Topik yang diangkat berdasarkan data
faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat
historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa
terjadi, dan sebagainya dengan kata lain, penafsiran objektif suatu topik di
dukung oleh seperangkat fakta.
Ø
Contoh Karangan Eksposisi
Ikan merupakan salah satu binatang yang biasa diprlihara oleh manusia. Ikan
sangat beragam mulai dari warna, jenis juga harganya. Dengan memelihara ikan,
akan memberikan ketenangan,kesegaran bagi pemiliknya begitu juga orang
melihatnya. Dalam memelihara ikan kita harus berhati-hati, karena jika
perawatannya tidak sesuai maka ikan air tawar, jenis dan warna ikan air laut
juga lebih beragam.
Untuk memelihara ikan, hal pertama yang harus disiapkan yaitu akuarium.
Akuarium harus ditata seindah mungkin dan sesuai dengan keadaan sebenarnya,
dengan begitu ikan-ikan akan merasa betah. Setelah akuarium diisi dengan air,
selanjutnya ikan dimasukan ke akuarium tersebut. Dalam memilih ikan sebaiknya
yang masih segar, dan kondisinya baik tanpa ada cacat ataupun goresan.
Dalam memberi makan ikan harus teratur,jangan terlalu banyak karena akan
membuat air keruh, oleh dan ikan akan mati. Memberi makanikan sebaiknya
dilakukan tiga atau sampai empat kali sehari, pilihlah makanan ikan yang sesuai
dan bergizi.
Air untuk ikan air tawar makin lama makin keruh, oleh karena itu harus
diganti minimal sekali dalam seminggu. Ketika mengganti air akuarium, ikan-ikan
harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam ember yang berisi air bersih.
Hati-hati dalam memilih jenis ikan, jangan
sampai ikan yang besar disatukan dengan ikan kecil, bisa-bisa ikan besar
tersebut memangsa ikan kecil. Akuarium juga dapat diletakan diruang tamu, hal
ini dapat memberikan nilai tambahyaitu membuat asri suasana dan juga memberikan
kesegaran bagi orang yang melihatnya. Kesegaran yang diberikan oleh pemandangan
di akuarium dapat membuat orang yang stress menjadibugar,dan bersemangat kembali.tak heranlah
banyak orang yang mempunyai hobi memelihara ikan, baik ikan air tawar maupun
ikan air laut.
4.
Argumentasi
Ø Pengertian
Argumentasi adalah
salah satu jenis pengembangan Paragraf dalam Menulis
yang ditulis dengan tujuan untuk
meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa
penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh
Analogi, dan sebab akibat.
Ø Pola Pengembangan
Paragraf argumentasi
memiliki dua pola pengembangan, yakni sebagaimana berikut :
Ø
Sebab ke akibat, yakni tipe pola
pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari moment yang dikira sebagai
pemicu, selanjutnya menuju pada ikhtisar yang berbentuk dampak atau akibat yang
disebabkan dari suatu kejadian.
Ø
Akibat ke sebab, ialah paragraf ini di
mulai dari menjelaskan satu persoalan yang dikira sebagai akibat selanjutnya
bergerak menuju perihal yang dikira sebagai pemicu persoalan.
Ø Struktur
Informasi
Dilihat
dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:
Ø Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca,
memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau
menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
Ø Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan
disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai
juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis,
disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun
fakta, dan jalan pikiran yang logis.
Ø Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan
untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui
proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.
Ø
Contoh Karangan Argumentasi
Mempertahankan kesuburan
tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman
dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal
kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah
itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga
kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat
berpengaruh terhadap kesuburan tanamanbagi para petani. Tak hanya baik bagi
kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman sehingga akan
mampu menghasilkan niali rupiah yang baik bagi petani.
5.
Persuasi
Ø Pengertian
Paragraf Persuasi adalah paragraf
yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca atau pendengar (jika
dibacakan) agar melakukan sesuatu. Lebih tepatnya lagi paragraf persuasi adalah
paragraf yang dibuat oleh penulis untuk membuat si penerima informasi menjadi
tertarik dengan isi dan ide atau gagasan dalam informasi tersebut lalu mau
mengikuti atau dipengaruhi oleh informasi tersebut.
Ø Ciri -Ciri
Berikut adalah beberapa ciri paragraf persuasif yang sering
digunakan dalam berbagai bentuk.
1. Penulis memahami bahwa pendirian dan pemahaman pembaca
dapat diubah.
2.
Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca
3.
Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4.
Berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak
hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5.
Menunjukkan fakta-fakta dan data untuk menguatkan
argumentasi atau dalil
Ø Jenis
Paragraf Persuasi
1. Persuasi politik
Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.
2. Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat dijadikan bahan menelaah karangan persuasi pendidikan.
3. Persuasi advertensi
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang.
Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong sebagai persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen untuk membeli barang yang diiklankan.
4. Persuasi propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajaka. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang mengidap penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah contoh persuasi propaganda. Perhatikan kutipan karangan persuasi propaganda dibawah ini.
Ø
Contoh Karangan Persuasi
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum
memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas
IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah
Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong.
Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun
semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi
bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu
kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi
semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis.
Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Tidak
hanya dari pemerintah sebagai penyedia sumber pendidikan, namun yang lebih
penting adalah kesadaran dari berbagai pihak. Termasuk anak itu sendiri. Hal tersebut dapat memperbaiki
sistem pendidikan nasional.
-------------------------------------------------
Referensi
Ø http://nulisonline.wordpress.com/2013/04/05/jenis-jenis-karangan/
Mengutip dari :
o
Hasani,
Aceng. 2005. Ikhwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Press.
o
Semi, M.
Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya.
o
Widyamartaya,
A. 1992. Seni Menuangkan Gagasan.
Cetakan Kedua. Yogyakarta: Karnisius.
Ø http://bersasi.blogspot.com/2013/05/kumpulan-contoh-karangan-deskripsi.html
Ø
http://id.wikipedia.org/wiki/Narasi
Ø
http://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/
Ø
http://id.wikipedia.org/wiki/Eksposisi
Ø
http://id.wikipedia.org/wiki/Argumentasi